Selamat datang di Blog saya ...
Kamis, 05 November 2009
Kegiatan para pemetik daun teh
Diposting oleh
Windy Asriani
di
Kamis, November 05, 2009
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Selasa, 03 November 2009
Soal Photoshop
- Penjelasan dari Menu dalam photoshop adalah:
a. Mengakses dan mengedit image yang sedang dikerjakan
b. Mengatur secara detail dari setiap tool yang ada
c. Alat utama untuk melakukan pengeditan pada image
d. Memberikan informasi dan membantu dalam memanipulasi image - Tool yang digunakan untuk menyeleksi obyek berdasarkan warna ialah :
a. LASSO TOOL
b. BLUR TOOL
c. GRADIENT TOOL
d. MAGIC WAND - Berikut ini ialah salah satu hasil karya dari Photoshop, kecuali :
a. Brosur
b. Animasi
c. Poster
d. Cover majalah - Effect BLACK BODY digunakan untuk pembuatan Teks dengan model :
a. Teks Bersalju
b. Teks Kristal
c. Teks Berkilau
d. Teks membara - Pada PHOTO SHOP perintah HUE/SATURATION digunakan untuk :]
a. Memutar CANVAS
b. Memberi Teks
c. Merubah Warna Image
d. Duplikat Image - Isitilah dalam Photoshop untuk memutar gambar 90 derajat searah jarum jam yaitu :
a. 90
b. 90cw
c. 90ccw
d. 90cc - Tombol pada Keyboard yang digunakan memilih menu layer>new>layer via copy ialah :
a. ctrl+J
b. ctrl+S
c. ctrl+X
d. ctrl+C - Perintah berikut ini yang digunakan untuk mensejajarkan suatu Layer :
a. ALIGN
b. DISTRIBUTE
c. MASKING LAYER
d. LINK - mengatur ukuran bidang kerja digunakan :
a. Image – Image Size
b. Image - Mode
c. Image – Rotate Canvas
d. Image – Canvas Size - Berikut ini adalah 3 macam system mode warna, kecuali
a. RGB
b. Transparent
c. CMYK
d. Grayscale - Berikut ini effect yang membuat bayangan ke bagian dalam layer :
a. Drop Shadow
b. Inner Shadow
c. Outer glow
d. Inner glow - Perintah untuk membuat image menjadi hitam putih adalah:
a. Brightness
b. Desaturate
c. Curves
d. Hue - Berikut ini yang bukan merupakan Effek/dampak dari kerja virus komputer:
a. Mengacau data
b. Merusak Disket
c. Merusak program
d. Memperbaiki File - Alat/media berikut ini yang dapat digunakan untuk penyimpanan data ialah :
a. Prossesor
b. HardDisk
c. Scanner
d. Printer - Fungsi untuk menggantikan warna dengan warna lawannya ialah :
a. Equalize
b. Invert
c. Threshold
d. Saturation
Diposting oleh
Windy Asriani
di
Selasa, November 03, 2009
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Rabu, 07 Oktober 2009
tips menjelang ujian
menjelang ujian sebaiknya kita harus menjaga kesehatan kita. Diantaranya yaitu :
- Istirahat / Tidur
Jangan terlalu memforsir diri untuk belajar sampai larut malam, gunakan waktu
minimal 5 jam agar tubuh kita tetap sehat dan fit dalam menghadapi ujian. - Makanan
makanan yang kita makan harus kita perhatikan, usahakan agar makanan yang kita makan mengandung makanan 4 sehat 5 sempurna. Jangan sembarang memakan makanan yang tidak sehat. Bila perlu menambah dengan suplemen makanan. - Kondisi Psikis / Psikologi
jangan terlalu memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang tidak pasti karena hal tersebut dapat menyebabkan kita down sebelum mengerjakan ujian. Usahakan berpikiran positif bahwa kita pasti bisa. - Daya Tahan Tubuh
Tingkatkan daya tahan tubuh anda dengan mengkonsumsi berbagai makanan atau minuman alami yang dapat menangkis serangan kuman dan penyakit. Membiasakan diri dengan jamu-jamuan tradisional atau sering minum teh kental pahit setiap hari dapat mengingkatkan zat anti oksidan dalam tubuh untuk melenyapkan zat radikal bebas dari alam sekitar yang merugikan kesehatan kita.
5. Berdoa
Manusia boleh berusaha namun manusia pun harus mengimbanginya dengan doa. Memohonlah kepada Yang Maha Kuasa agar diberikan kesehatan pada waktu ujian.
Oke teman-teman ini sedikit Tips dari saya. Semoga berguna.. !!!
Diposting oleh
Windy Asriani
di
Rabu, Oktober 07, 2009
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Kamis, 13 Agustus 2009
Bukan Harapan Semu
Apakah aku hanyalah seorang cinderela yang mengharapkan sebuah keajaiban hidup
Ataukah gadis berkerudung merah yang mengharapkan sebuah jalan keluar dari hidup ini
Ataukah Timun Mas yang berharap dapat lepas dari kejaran waktu
Ehm....
Atau bahkan aku bukan salah satu dari mereka???
Semoga inilah yang terbaik dalam hidupku
Meskipun hidupku tak seindah mereka
Ataukah gadis berkerudung merah yang mengharapkan sebuah jalan keluar dari hidup ini
Ataukah Timun Mas yang berharap dapat lepas dari kejaran waktu
Ehm....
Atau bahkan aku bukan salah satu dari mereka???
Semoga inilah yang terbaik dalam hidupku
Meskipun hidupku tak seindah mereka
Diposting oleh
Windy Asriani
di
Kamis, Agustus 13, 2009
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Sabtu, 06 Juni 2009
10 Tips Sukses Mengatur keuangan
- Bijak gunakan Uang
- Kontrol dan catat pengeluaran
- Menabung….! Menabung …! Menabung ….!
- Tentukan prioritas
- Beli kualitas jangan beli merek
- Berhemat dan alokasikan uang untuk hal lain
- Tinggalkan Window shopping. Belilah barang yang dibutuhkan saja
- Jika harus berhutang cermat dan berhati-hatilah!
- kreatif menggandakan uangmu dengan wirausaha
- Jangan lupa bersedekah!
Diposting oleh
Windy Asriani
di
Sabtu, Juni 06, 2009
0
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Jumat, 05 Juni 2009
Akankah Ambalatku kan terampas??
Kasus perebutan Ambalat antara Indonesia dan malaysia yang sudah lama berlangsung, kini muncul lagi dalam berbagai pemberitaan baik media cetak maupun media elektronik.
Ambalat yang pada dasarnya merupakan bagian dari wilayah Republik Indonesia ini terus menjadi perebutan antara Indonesia dan malaysia.
Sebenarnya siapa yang perlu disalahkan?? Malaysia ataukah Indonesia??
Kapal-kapal Malaysia dalam 3 tahun ini sudah sering melewati wilayah Ambalat, tapi pemerintah Indonesia kurang memperhatikannya. Baru pada beberapa minggu ini pemberitaan mengatakan bahwa saat ini kapal-kapal patroli terus berjaga-jaga di perairan perbatasan Indonesia dengan negara tetangga. Kapal-kapal perang dan pesawat juga disiagakan di perbatasan tersebut. Lantas, bagaimana solusi untuk sengketa Ambalat?
Dengan peperangan kah??
Apakah Ambalat akan terus terampas oleh Malaysia??
Lalu apalagi besok yang akan dirampas lagi??
Kebudayaan??
Lagu Daerah??
Makanan khas Indonesia??
Kita harus memikirkan hal itu, jangan lagi Ambalat terampas.
Cukup Makanan Khas indonesia dan Lagu Daerah. Tapi, Ambalatku jangan.
Ambalat yang pada dasarnya merupakan bagian dari wilayah Republik Indonesia ini terus menjadi perebutan antara Indonesia dan malaysia.
Sebenarnya siapa yang perlu disalahkan?? Malaysia ataukah Indonesia??
Kapal-kapal Malaysia dalam 3 tahun ini sudah sering melewati wilayah Ambalat, tapi pemerintah Indonesia kurang memperhatikannya. Baru pada beberapa minggu ini pemberitaan mengatakan bahwa saat ini kapal-kapal patroli terus berjaga-jaga di perairan perbatasan Indonesia dengan negara tetangga. Kapal-kapal perang dan pesawat juga disiagakan di perbatasan tersebut. Lantas, bagaimana solusi untuk sengketa Ambalat?
Dengan peperangan kah??
Apakah Ambalat akan terus terampas oleh Malaysia??
Lalu apalagi besok yang akan dirampas lagi??
Kebudayaan??
Lagu Daerah??
Makanan khas Indonesia??
Kita harus memikirkan hal itu, jangan lagi Ambalat terampas.
Cukup Makanan Khas indonesia dan Lagu Daerah. Tapi, Ambalatku jangan.
Diposting oleh
Windy Asriani
di
Jumat, Juni 05, 2009
1 komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Senin, 20 April 2009
Saat Terakhir
Derai hujan yang turun sore ini tak ‘kan bisa membuatku goyah untuk tetap pergi. Aku hanya ingin agar sore ini tak cepat berlalu karena aku ingin mengenang kembali semua kenangan yang pernah terjadi antara aku dan dia. Memang, sebaiknya aku melupakannya . Namun, semua sulit aku lakukan dan tragedi lima Juli tiga tahun yang lalu itu pun tak akan pernah aku lupakan.
Tiga tahun yang lalu saat hujan turun mengguyur kotaku, seseorang datang menghampiriku saat aku menunggu hujan reda, Aryo.
“Sendirian, Sya?” Tanya dia
“Iya, tadi teman-teman sudah pulang duluan. Kamu sendiri kenapa belum pulang?”
“Memang sengaja, habis aku lihat kamu sendirian. Jadi aku ingin menemanimu di sini. Boleh ‘kan aku menemanimu?”
“Boleh.”
Kami terus bercakap-cakap hingga akhirnya hujan reda. Kami pun harus segera pulang karena hari sudah menjelang sore.
***
Sejak sore itu, kami pun menjadi sahabat yang dekat. Belajar dan berangkat les kami selalu bersama. Kebiasaan yang sering kami lakukan bersama adalah belajar dengan menikmati keindahan taman di sudut kota yang kini aku datangi.
“Sya, kamu masih tetap mau menjadi sahabatku kan meskipun nanti kita tak bersama lagi?” Tanya Aryo saat kita sedang belajar di taman sudut kota.
“Tentu, kenapa kamu bilang seperti itu,Yo?”
“Ah, nggak apa-apa. ‘Kan aku hanya tanya. Hehe, udah lah nggak usah dipikirkan.”
Kami pun terus melanjutkan belajar hingga waktu menjelang sore. Seperti biasa, setelah sore menjelang kami pun harus segera pulang karena tugas-tugas yang lain di rumah sudah menunggu. BRAKK… Suara tubuh terbentur benda keras saat aku akan segera mengayuh sepedaku meninggalkan taman itu. Aryo! Dia telah tergeletak dengan berlumuran darah.
“Aryo…” Teriakku “Pak, cepat tolong teman saya. Dia harus segera dibawa ke rumah sakit.” Pintaku kepada seorang bapak.
***
Aku masih menunggu Aryo dengan sangat cemas di ruang tunggu, sedangkan Aryo di dalam masih dalam perawatan. Ibu dan Ayah Aryo tiba saat dokter selesai memeriksa Aryo. Dokter mempersilahkan mereka masuk untuk melihat keadaan Aryo, sedangkan aku masih tetap menunggu di luar karena aku belum berani menemui Aryo. Beberapa menit kemudian Ayah Aryo keluar dan mengajak aku masuk ke dalam ruang perawatan.
“Sya.” Panggil Aryo
“Ya ini aku, Yo. Ada apa?” kataku
“Aku pernah berjanji bahwa kita akan tetap menjadi sahabat sampai kapan pun meski kita tak bersama lagi kan?”
“Iya, kamu mengatakannya itu kemarin sore padaku.”
“Sya, di laci meja belajarku ada buku diary bersampul ungu. Aku ingin kamu membaca semuanya. Maafkan aku tidak bisa menjadi sahabat yang baik. Tapi aku hanya ingin kamu tahu bahwa…” suara Aryo terpotong
Tiit…tiit…tiit… Suara heartmonitor. Aryo pergi, dia pergi, pergi untuk selamanya. Tubuhku lunglai, aku tak kuasa menahan tangis. Sahabat terbaikku sudah pergi meninggalkan semua kenagangan.
***
Setelah prosesi pemakaman selesai, Ibu Aryo mengajak aku untuk mengambil buku diary yang pernah Aryo ceritakan. Saat aku membuka laci belajarnya, tanpa sengaja aku melihat pigura berwarna biru tergeletak. Foto aku dan Aryo terpampang di situ, foto saat kami liburan akhir semester. Air mataku menitik mengingat itu. Namun, aku berusaha menghapusnya saat ibu Aryo masuk. Aku segera pamit pulang kepada ibu Aryo saat buku diary itu kutemukan.
Sesampainya di rumah aku segera menuju kamarku. Kubuka diary itu lembar demi lembar. Aku terkejut saat aku mulai membaca lembar kelima belas dari diary Aryo.
24 Mei 2006
Dear Diary….
Tahu nggak???
Hari ini kita menanti hujan reda bersama lho…
Aku senang banget bisa bersama dia sore ini..
Ku lanjutkan membaca lembar-lembar selanjutnya…
07 April 2006
Ry..
Aku hanya bisa bersahabat dengan dia,
Aku tak berani ungkapkan perasaanku.
12 April 2006
Ry..,
aku takut jika suatu saat aku tidak bisa menjadi sahabatnya lagi,
jujur aku cemburu bila dia dekat dengan cowok lain,
tapi aku selalu nggak bisa ungkapkan perasaanku padanya,
apakah aku salah??
Ku takut jika dia menolak aku, persahabatan yang sudah terjalin ini akan rusak.
Apa yang harus aku lakukan Ry???
20 April 2006
Irsya, kenapa kamu harus menjadi sahabatku??
Aku ingin kamu tahu aku mencintai kamu,
Tapi kamu tidak pernah tahu
Aku selalu takut bila akan mengatakan itu padamu, Sya
3 Juli 2006
Ry …
Malam ini aku terbangun,
Kamu tahu kenapa??
Aku bermimpi bahwa aku dan Irsya akan berpisah,
Apakah kita memang harus berpisah???
Aku terkejut, karena tepat pada tanggal 5 Juli 2006 Aryo meninggal. Apakaah pertanyaan Aryo sebelum dia meninggal ada hubungannya dengan kematiannya? Kenapa aku tidak tanggap dengan pertanyaannya.
***
Saat ini tepat 3 tahun sudah setelah kematian Aryo. Aku mulai menyadari bahwa cinta itu tidak harus diungkapkan melalui kata-kata tetapi dapat juga diungkapkan melalui perbuatan. Hanyalah taman itu, saksi bisu semua kisah persahabatan kami selama satu tahun.
3 Maret 2009
22.15
Tiga tahun yang lalu saat hujan turun mengguyur kotaku, seseorang datang menghampiriku saat aku menunggu hujan reda, Aryo.
“Sendirian, Sya?” Tanya dia
“Iya, tadi teman-teman sudah pulang duluan. Kamu sendiri kenapa belum pulang?”
“Memang sengaja, habis aku lihat kamu sendirian. Jadi aku ingin menemanimu di sini. Boleh ‘kan aku menemanimu?”
“Boleh.”
Kami terus bercakap-cakap hingga akhirnya hujan reda. Kami pun harus segera pulang karena hari sudah menjelang sore.
***
Sejak sore itu, kami pun menjadi sahabat yang dekat. Belajar dan berangkat les kami selalu bersama. Kebiasaan yang sering kami lakukan bersama adalah belajar dengan menikmati keindahan taman di sudut kota yang kini aku datangi.
“Sya, kamu masih tetap mau menjadi sahabatku kan meskipun nanti kita tak bersama lagi?” Tanya Aryo saat kita sedang belajar di taman sudut kota.
“Tentu, kenapa kamu bilang seperti itu,Yo?”
“Ah, nggak apa-apa. ‘Kan aku hanya tanya. Hehe, udah lah nggak usah dipikirkan.”
Kami pun terus melanjutkan belajar hingga waktu menjelang sore. Seperti biasa, setelah sore menjelang kami pun harus segera pulang karena tugas-tugas yang lain di rumah sudah menunggu. BRAKK… Suara tubuh terbentur benda keras saat aku akan segera mengayuh sepedaku meninggalkan taman itu. Aryo! Dia telah tergeletak dengan berlumuran darah.
“Aryo…” Teriakku “Pak, cepat tolong teman saya. Dia harus segera dibawa ke rumah sakit.” Pintaku kepada seorang bapak.
***
Aku masih menunggu Aryo dengan sangat cemas di ruang tunggu, sedangkan Aryo di dalam masih dalam perawatan. Ibu dan Ayah Aryo tiba saat dokter selesai memeriksa Aryo. Dokter mempersilahkan mereka masuk untuk melihat keadaan Aryo, sedangkan aku masih tetap menunggu di luar karena aku belum berani menemui Aryo. Beberapa menit kemudian Ayah Aryo keluar dan mengajak aku masuk ke dalam ruang perawatan.
“Sya.” Panggil Aryo
“Ya ini aku, Yo. Ada apa?” kataku
“Aku pernah berjanji bahwa kita akan tetap menjadi sahabat sampai kapan pun meski kita tak bersama lagi kan?”
“Iya, kamu mengatakannya itu kemarin sore padaku.”
“Sya, di laci meja belajarku ada buku diary bersampul ungu. Aku ingin kamu membaca semuanya. Maafkan aku tidak bisa menjadi sahabat yang baik. Tapi aku hanya ingin kamu tahu bahwa…” suara Aryo terpotong
Tiit…tiit…tiit… Suara heartmonitor. Aryo pergi, dia pergi, pergi untuk selamanya. Tubuhku lunglai, aku tak kuasa menahan tangis. Sahabat terbaikku sudah pergi meninggalkan semua kenagangan.
***
Setelah prosesi pemakaman selesai, Ibu Aryo mengajak aku untuk mengambil buku diary yang pernah Aryo ceritakan. Saat aku membuka laci belajarnya, tanpa sengaja aku melihat pigura berwarna biru tergeletak. Foto aku dan Aryo terpampang di situ, foto saat kami liburan akhir semester. Air mataku menitik mengingat itu. Namun, aku berusaha menghapusnya saat ibu Aryo masuk. Aku segera pamit pulang kepada ibu Aryo saat buku diary itu kutemukan.
Sesampainya di rumah aku segera menuju kamarku. Kubuka diary itu lembar demi lembar. Aku terkejut saat aku mulai membaca lembar kelima belas dari diary Aryo.
24 Mei 2006
Dear Diary….
Tahu nggak???
Hari ini kita menanti hujan reda bersama lho…
Aku senang banget bisa bersama dia sore ini..
Ku lanjutkan membaca lembar-lembar selanjutnya…
07 April 2006
Ry..
Aku hanya bisa bersahabat dengan dia,
Aku tak berani ungkapkan perasaanku.
12 April 2006
Ry..,
aku takut jika suatu saat aku tidak bisa menjadi sahabatnya lagi,
jujur aku cemburu bila dia dekat dengan cowok lain,
tapi aku selalu nggak bisa ungkapkan perasaanku padanya,
apakah aku salah??
Ku takut jika dia menolak aku, persahabatan yang sudah terjalin ini akan rusak.
Apa yang harus aku lakukan Ry???
20 April 2006
Irsya, kenapa kamu harus menjadi sahabatku??
Aku ingin kamu tahu aku mencintai kamu,
Tapi kamu tidak pernah tahu
Aku selalu takut bila akan mengatakan itu padamu, Sya
3 Juli 2006
Ry …
Malam ini aku terbangun,
Kamu tahu kenapa??
Aku bermimpi bahwa aku dan Irsya akan berpisah,
Apakah kita memang harus berpisah???
Aku terkejut, karena tepat pada tanggal 5 Juli 2006 Aryo meninggal. Apakaah pertanyaan Aryo sebelum dia meninggal ada hubungannya dengan kematiannya? Kenapa aku tidak tanggap dengan pertanyaannya.
***
Saat ini tepat 3 tahun sudah setelah kematian Aryo. Aku mulai menyadari bahwa cinta itu tidak harus diungkapkan melalui kata-kata tetapi dapat juga diungkapkan melalui perbuatan. Hanyalah taman itu, saksi bisu semua kisah persahabatan kami selama satu tahun.
3 Maret 2009
22.15
Diposting oleh
Windy Asriani
di
Senin, April 20, 2009
3
komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Makna Cinta yang Sesungguhnya
Judul : Janji Sepasang Merpati
Penulis : Utoyo Dimyati
Penerbit : Pustaka Insan Madani
Tebal : 226 halaman
Persahabatan antara Ghani (Abdul Ghani),Agus (Agus Darmawan), Zia (Atini Fauzia), Banowati dan Murni berawal sejak mereka kelas satu SMA. Mereka selalu belajar bersama walaupun salah satu dari mereka tidak satu kelas, yaitu Murni. Mereka adalah lima sahabat yang saling mengerti satu sama lain. Mereka tidak pernah mempermasalahkan perbedaan diantara mereka termasuk keadaan ekonomi masing-masing.
Ghani merupakan satu-satunya dari mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Namun, karena sikap dari teman-temannya yang tidak pernah mempermasalahkan keadaan Ghani, dia menjadi tidak minder. Mereka selalu melakukan kegiatan bersama-sama termasuk dalam kegiatan karya ilmiah.
Pada Saat liburan kenaikan kelas dua mereka berempat memberikan surprise kepada Ghani dengan mengajaknya pergi ke Pantai. Persahabatan antara laki-laki dan perempuan biasanya tidak lepas dengan kisah percintaan diantara mereka, begitu juga dengan mereka. Ghani dan Zia sam-sama memiliki perasaan itu, namun mereka selalu menjaga perasaan itu agar perasaan itu tidak merusakan persahabatan diantara mereka. Selain itu, saat ini mereka juga belum ingin memikirkan itu karena saat ini yang harus mereka pikirkan adalah bagaimana menuntut ilmu agar mereka dapat berhasil.
Hari pertama setelah libur panjang, Agus, Zia, dan Murni sudah mulai aktif karena mereka menjadi panitia MOS. Sedangkan Banowati dan Ghani tidak tertarik dengan kegiatan itu. Saat Banowati akan melihat denah kelas, Girang,, tetangga Ghani menitipkan surat izin karena ayah Ghani harus masuk rumah sakit sebab mengalami kecelakaan. Sebagai sahabat yang baik, mereka berempat pun menjenguk ayah Ghani. Mereka tidak hanya menjenguk tetapi juga memberikan bantuan kepada Ghani. Ghani dan ayahnya terharu dengan mereka sebab saat dia susah masih ada yang mau membantunya.
Sejak ayahnya sembuh, Ghani berniat untuk keluar sekolah karena ayahnya dilarang oleh dokter untuk bekerja di bengkel lagi. Namun, ibunya melarang karena orangtuanya masih mampu mebiayai sekolahnya dengan berjualan kue.
Ghani dan teman-temannya merupakan murid yang memiliki prestasi yang baik. Mereka selalu mendapatkan peringkat lima besar. Hingga akhirnya Ghani harus mengikuti lomba matapelajaran fisika di UNDIP dan dia mendapatkan juara kedua.
Keberhasilan yang diperoleh Ghani dan teman-temannya tidak lepas dari dukungan orang tua dan kehendak dari Allah. Hingga pada waktu ujian masuk PTN mereka memilih untuk masuk melalui PMDK. Ghani mengusulkan agar mereka memilih fakultas yang berbeda agar mereka dapat di terima melalui PMDK. Mereka akhirnya diterima melalui PMDK kecuali Zia karena dia masih bingung untuk meneruskan kemana.
Saat perpisahan tiba, Zia mengatakan bahwa dia akan melanjutkan ke pesantren dan kuliah sesuai dengan saran Ghani. Saat perpisahan Ghani dan Zia saling bertukar buku pesan dan kesan. Mereka hanya menuliskan kalimat pendek. Tetapi, kalimat itu sarat makna. Seperti ada perjanjian sebelumnya, tulisan-tulisan itu berisi ungkapan hati. Perasaan Ghani dan Zia ternyata sama. Mereka berjanji untuk saling menanti.
Novel ini baik untuk dibaca oleh remaja-remaja masa kini karena didalamnya berisi makna cinta yang sesungguhnya, yaitu hanya cinta kepada yang menciptakan yaitu Allah. Namun, dalam novel ini penerbit tidak menjelaskan tentang biografi penulis.
25-2-2009, 20:40
Penulis : Utoyo Dimyati
Penerbit : Pustaka Insan Madani
Tebal : 226 halaman
Persahabatan antara Ghani (Abdul Ghani),Agus (Agus Darmawan), Zia (Atini Fauzia), Banowati dan Murni berawal sejak mereka kelas satu SMA. Mereka selalu belajar bersama walaupun salah satu dari mereka tidak satu kelas, yaitu Murni. Mereka adalah lima sahabat yang saling mengerti satu sama lain. Mereka tidak pernah mempermasalahkan perbedaan diantara mereka termasuk keadaan ekonomi masing-masing.
Ghani merupakan satu-satunya dari mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Namun, karena sikap dari teman-temannya yang tidak pernah mempermasalahkan keadaan Ghani, dia menjadi tidak minder. Mereka selalu melakukan kegiatan bersama-sama termasuk dalam kegiatan karya ilmiah.
Pada Saat liburan kenaikan kelas dua mereka berempat memberikan surprise kepada Ghani dengan mengajaknya pergi ke Pantai. Persahabatan antara laki-laki dan perempuan biasanya tidak lepas dengan kisah percintaan diantara mereka, begitu juga dengan mereka. Ghani dan Zia sam-sama memiliki perasaan itu, namun mereka selalu menjaga perasaan itu agar perasaan itu tidak merusakan persahabatan diantara mereka. Selain itu, saat ini mereka juga belum ingin memikirkan itu karena saat ini yang harus mereka pikirkan adalah bagaimana menuntut ilmu agar mereka dapat berhasil.
Hari pertama setelah libur panjang, Agus, Zia, dan Murni sudah mulai aktif karena mereka menjadi panitia MOS. Sedangkan Banowati dan Ghani tidak tertarik dengan kegiatan itu. Saat Banowati akan melihat denah kelas, Girang,, tetangga Ghani menitipkan surat izin karena ayah Ghani harus masuk rumah sakit sebab mengalami kecelakaan. Sebagai sahabat yang baik, mereka berempat pun menjenguk ayah Ghani. Mereka tidak hanya menjenguk tetapi juga memberikan bantuan kepada Ghani. Ghani dan ayahnya terharu dengan mereka sebab saat dia susah masih ada yang mau membantunya.
Sejak ayahnya sembuh, Ghani berniat untuk keluar sekolah karena ayahnya dilarang oleh dokter untuk bekerja di bengkel lagi. Namun, ibunya melarang karena orangtuanya masih mampu mebiayai sekolahnya dengan berjualan kue.
Ghani dan teman-temannya merupakan murid yang memiliki prestasi yang baik. Mereka selalu mendapatkan peringkat lima besar. Hingga akhirnya Ghani harus mengikuti lomba matapelajaran fisika di UNDIP dan dia mendapatkan juara kedua.
Keberhasilan yang diperoleh Ghani dan teman-temannya tidak lepas dari dukungan orang tua dan kehendak dari Allah. Hingga pada waktu ujian masuk PTN mereka memilih untuk masuk melalui PMDK. Ghani mengusulkan agar mereka memilih fakultas yang berbeda agar mereka dapat di terima melalui PMDK. Mereka akhirnya diterima melalui PMDK kecuali Zia karena dia masih bingung untuk meneruskan kemana.
Saat perpisahan tiba, Zia mengatakan bahwa dia akan melanjutkan ke pesantren dan kuliah sesuai dengan saran Ghani. Saat perpisahan Ghani dan Zia saling bertukar buku pesan dan kesan. Mereka hanya menuliskan kalimat pendek. Tetapi, kalimat itu sarat makna. Seperti ada perjanjian sebelumnya, tulisan-tulisan itu berisi ungkapan hati. Perasaan Ghani dan Zia ternyata sama. Mereka berjanji untuk saling menanti.
Novel ini baik untuk dibaca oleh remaja-remaja masa kini karena didalamnya berisi makna cinta yang sesungguhnya, yaitu hanya cinta kepada yang menciptakan yaitu Allah. Namun, dalam novel ini penerbit tidak menjelaskan tentang biografi penulis.
25-2-2009, 20:40
Diposting oleh
Windy Asriani
di
Senin, April 20, 2009
1 komentar
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Lencana Facebook
Tentang Saya
- Windy Asriani
- Kebumen, Kebumen, Indonesia
- mahasiswa Pendidikan teknik informatika dan komputer angkatan 2010. Mencobalah percaya pada diri sendiri, karena masing-masing kita memiliki kemampuan tersembunyi