Minggu, 24 Juni 2012

Tujuan dan Fungsi Bimbingan dan Konseling

Secara umum tujuan BK adalah memandirikan peserta didik dan mengembangkan potensi mereka secara optimal.
Tujuan pelayanan BK dapat dirinci sebagai berikut:  
  1. Merencanakan kegiatan penyelesaian belajar, perkembangan karir serta kehidupan peserta didik di masa yang akan datang 
  2. Mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan peserta didik seoptimal mungkin
  3. Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat 
  4. Mengetahui hambatan dan kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam belajar, penyesuain dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat.
Dalam rangka mencapai tujuan BK tersebut, pada dasarnya aktifitas BK diarahkan semaksimal mungkin untuk memfasilitasi konseling agar mendapatkan kesempatan untuk:
  1.       Mengenal dan memahami potensi,  kekuatan, dan tugas-tugas perkembangannya 
  2.       Mengenal dan memahami potensi atau peluang yang ada di lingkungan 
  3.       Mengenal dan menentukan tujuan dan rencana hidupnya serta rencana pencapaian tujuan tersebut 
  4.       Memahami dan mengatasi kesulitan-kesulitan sendiri 
  5.       Menggunakan kemampuannya untuk kepentingan dirinya dan masyarakat 
  6.             Menyesuaikan diri dengan keadaan dan tuntutan dari lingkungannya 
  7.            Mengembangakan segala potensi dan kekuatan yang dimilikinya secara optimal.

Fungsi Bimbingan dan Konseling
  1. Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi membantu konseling agar memiliki pemahaman terhadap dirinya (potensinya) dan lingkungannya (pendidikan, lingkungan, dan berbagai norma yang berlaku). Berdasarkan pemahaman ini, konseling diharapkan mampu mengembangkan potensi dirinya secara optimal, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan secara dinamis dan konstruktif.  
  2. Fungsi Fasilitasi, yakni memberikan kemudahan pada konseli dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras dan seluruh aspek dalam diri konseling 
  3. Fungsi Penyesuaian, yakni membantu konseli agar dapat menyesuaiakan diri dengan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif. 
  4. Fungsi Penyaluran, yakni membantu konseling memilih kegiatan ekstrakurikuler, dan menetapkan penguasaaan karir yang sesuai dengan minat, bakat, keahlian dan cirri-ciri kepribadian lainnya. Dalam melaksanakan fungsi ini, konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di dalam maupun di luar lembaga pendidikan.
  5.  Fungsi Adaptif, Yakni membantu para pelaksana pendidikan, kepala sekolah, staf, konselor, dan guru untuk menyesuaikan program pendidikan terhadap latar belakang pendidikan, minat, kemampun dan kebutuhan konseling. Dengan informasi yang memadai mengenai konseling, pembimbing atau konselor dapat membantu para guru dalam memperlakukan konseling secara tepat, baik dalam memilih dan menyusun materi sekolah, memilih metode dan proses pembelajaran, maupun menyusun bahan pelajaran 
  6. Fungsi pencegahan (preventif), yakni fungsi yang berkaitan dengan upaya konselor untuk senantiasa mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, supaya tidak dialami oleh konseling. Melalui fungsi ini, konselor memberikan bimbiingan kepada konseling tentang cara menghindari diri dari perbuatan atau kegiatan yang membahayakan dirinya. Adapun teknik yang digunakan adalah pelayanan orientasi, informasi, dan bimbingan kelompok. Beberapa masalah perlu diinformasikan kepada para konseling dalam rangka mencegah terjadinya tingkah laku yang tidak diharapkan, diantaranya: bahanya minuman keras, merokok, penyalahgunaan obat-obat, droup out, dan pergaulan bebas. 
  7. Fungsi Perbaikan, yakni membantu konseling sehingga dapat memperbaiki kekeliruan dalam berrfikir, berperasaan dan bertindak (berkehendak). Konselor melakukan intervensi (memberikan perlakuan) terhadap konseling supaya memiliki pola pikir yang sehat, rasional dan memiliki perasaan yang tepat sehingga dapat menghantarkan mereka kepada tindakan atau kehendak yang produktif dan normatif. 
  8. Fungsi Penyembuhan, yakni bimbingan dan konseling yang bersifat kuratif. Fungsi ini berkaitan erat dengan upaya pemberian bantuan kepada konseling yang telah mengalami masalah, baik menyangkut aspek pribadi, sosial, belajar, maupun karir. 
  9. Fungsi Pemeliharaan, yakni membantu konseli supaya dapat menjaga diri dan mempertahankan situasi kondusif yang telah tercipta dalam dirinya. Fungsi ini memfasilitasi konseling agar terhindar dari dari kondisi yang akan menyebabkan penurunan produktivitas diri. Pelaksanaan fungsi ini diwujudkan melalui program-program yang menarik, relative dan fakultatif (pilihan) sesuai dengan minat konseling 
  10. Fungsi Pengembangan, yakni bimbingan dan konseling yang sifatnya lebih proaktif dari fungsi-fumgsi lainnya. Konselor senantiasa berupaya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yang memfasilitasi perkembanga konseling.

Landasan Bimbingan dan Konseling Historis, Filsafat, dan Sosial Budaya

Landasan Historis
Pengertian
Menurut Landasan Historis, Bimbingan dan Konseling adalah upaya untuk mengembangkan dan memperkuat individu melalui pendidikan, sehingga mereka dapat mengisi perannya di masyarakat.

Perkembangan layanan bimbingan di Amerika
Tahun 1898 Jessie B. Davis (konselor sekolah Detroit) mulai memberikan konseling pendidikan dan pekerjaan di SMA dengan tujuan: 
  1.  Mengembangkan karakternya yang baik
  2.  Mencegah dirinya dari perilaku bermasalah
  3.  Menghubungkan minat pekerjaan dengan kurikulum
Tahapan Sejarah Bimbingan
  1. Vocational Exploration : menekankan tentang analisis individual dan pasaran kerja
  2.  Metting Individual Needs : menekankan pada membanu individu agar memperoleh kepuasan kebutuhan hidupnya
  3.  Transisional Proffesionalism : perhatian pada upaya profesionalisasi konselor
  4.  Situasional Diagnosis : periode perubahan dan inovasi yang memfokuskan pada analisis lingkungan dalam proses bimbingan yang hanya terpusat pada individu
Perkembangan layanan bimbingan di Indonesia
Bimbingan dan konseling terbuka pada tahun 1962 yang ditandai dengan perubahan system pendidikan di SMA yakni dengan adanya program penjurusan yang merupakan respon akan kebutuhan untuk menyalurkan siswa kejurusan yang tepat bagi dirinya secara perorangan.

Landasan Filsafat
Pengertian
Ilmu yang mempelajari kekuatan yang didasari proses berfikir dan bertingkah laku, teori tentang prinsip dan hokum dasar yang mengatur alam semesta serta mendasari semua pengetahuan dan kenyataan, termasuk didalamnya studi tentang estetika, etika, logika, metafisika, dan lain sebagainya.

Fungsi
  • Manusia mampu mengambil keputusan
  • Keputusan yang diambil adalah keputusan diri sendiri
  • Dapat mengurangi salah paham dan konflik
  • Dapat menghadapi kesimpangsiuran dunia yang selalu berubah
Prinsip
  • Berdasarkan akan pengakuan akan kemuliaan dan harga diri individu dan hak-haknya
  • Proses yang seimbang
  • Bukan prerogative kelompok khusus profesi kesehatan mental
  • Fokus membantu indivdu dalam merealisasikan potensi diri
  • Bagian dari pendidikan yang besifat individualisasi dan sosialisasi
Landasan Sosial
Pengaruh unsur-unsur budaya dapat membentuk unsur-unsur subjektif meliputi:
  • Konsep dan asosiasi
  • Sikap
  • Kepercayaan
  • Penilaian
  • Harapan dan keinginan
  • Ingatan
  • Pendapat
  • Persepsi tentang peranan
  • Stereotip
  • dan nilai

Hambatan yang muncul dalam komunikasi dan penyesuaian diri antarbudaya
  • Perbedaan bahasa
  • Komunikasi non verbal
  • Stereotip
  • Kecenderungan menilai
  • Kecemasan

Selasa, 05 Juni 2012

Dynamic Route : Task 5




         Dynamic Routing Protocol adalah Routing protokol yang memungkinkan network admin untuk mensetup jaringan tanpa harus mengupdate konten dari routing table secara manual bila terjadi perubahan. Berbeda dengan static routing yang mengharuskan admin untuk merubah route atau memasukkan command secara manual di router tiap kali terjadi perubahan jalur. Dynamic routing protocol mengkalkulasi metic yang terdapat pada satu atau lebih jalur secara automatis dengan algoritma yang dimilikinya

Berikut aplikasinya menggunakan Cisco in here

Konsep Keamanan Data dan VPN: Task 6

Konsep Sistem Keamanan Data 
 


Kriptografi

Kriptografi adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara menjaga agar data atau pesan tetap aman saat dikirimkan, dari pengirim ke penerima tanpa mengalami gangguan dari pihak ketiga. Menurut Bruce Scheiner dalam bukunya "Applied Cryptography", kriptografi adalah ilmu pengetahuan dan seni menjaga message-message agar tetap aman (secure).
Konsep kriptografi sendiri telah lama digunakan oleh manusia misalnya pada peradaban Mesir dan Romawi walau masih sangat sederhana. Prinsip-prinsip yang mendasari kriptografi yakni: 
  • Confidelity (kerahasiaan) yaitu layanan agar isi pesan yang dikirimkan tetap rahasia dan tidak diketahui oleh pihak lain (kecuali pihak pengirim, pihak penerima / pihak-pihak memiliki ijin). Umumnya hal ini dilakukan dengan cara membuat suatu algoritma matematis yang mampu mengubah data hingga menjadi sulit untuk dibaca dan dipahami. 
  • Data  integrity (keutuhan data) yaitu layanan yang mampu mengenali/mendeteksi adanya manipulasi (penghapusan, pengubahan atau penambahan) data yang tidak sah (oleh pihak lain).
  •  Authentication   (keotentikan)   yaitu   layanan   yang   berhubungan   dengan identifikasi. Baik otentikasi pihak-pihak yang terlibat dalam pengiriman data maupun otentikasi keaslian data/informasi 
  • Non-repudiation (anti-penyangkalan) yaitu layanan yang dapat mencegah suatu pihak untuk menyangkal aksi yang dilakukan sebelumnya (menyangkal bahwa pesan tersebut berasal dirinya).
Berbeda dengan kriptografi klasik yang menitikberatkan kekuatan pada kerahasiaan algoritma yang digunakan (yang artinya apabila algoritma yang digunakan telah diketahui maka pesan sudah jelas "bocor" dan dapat diketahui isinya oleh siapa saja yang mengetahui algoritma tersebut), kriptografi modern lebih menitikberatkan pada kerahasiaan kunci yang digunakan pada algoritma tersebut (oleh pemakainya) sehingga algoritma tersebut dapat saja disebarkan ke kalangan masyarakat tanpa takut kehilangan kerahasiaan bagi para pemakainya.
Berikut adalah istilah-istilah yang digunakan dalam bidang kriptografi :
  • Plaintext  (M)  adalah pesan yang hendak  dikirimkan  (berisi  data asli).
  • Ciphertext  (C)  adalah pesan ter-enkrip (tersandi) yang merupakan hasil enkripsi.
  • Enkripsi (fungsi E) adalah proses pengubahan plaintext menjadi ciphertext.
  • Dekripsi (fungsi D) adalah kebalikan dari enkripsi yakni mengubah ciphertext menjadi plaintext, sehingga berupa data awal/asli.
  • Kunci adalah suatu bilangan yang dirahasiakan yang digunakan dalam proses enkripsi dan dekripsi. 

VPN
VPN adalah singkatan dari virtual private network, yaitu Sebuah cara aman untuk mengakses local area network yang berada pada jangkauan, dengan menggunakan internet atau jaringan umum lainnya untuk melakukan transmisi data paket secara pribadi, dengan enkripsi Perlu penerapan teknologi tertentu agar walaupun menggunakan medium yang umum, tetapi traffic (lalu lintas) antar remote-site tidak dapat disadap dengan mudah, juga tidak memungkinkan pihak lain untuk menyusupkan traffic yang tidak semestinya ke dalam remote-site.
Menurut IETF, Internet Engineering Task Force, VPN is an emulation of [a]
private Wide Area Network(WAN) using shared or public IP facilities, such as the Internet or
private IP backbones.
VPN merupakan suatu bentuk private internet yang melalui public network
(internet), dengan menekankan pada keamanan data dan akses global melalui internet.
Hubungan ini dibangun melalui suatu tunnel (terowongan) virtual antara 2 node.
adalah suatu jaringan privat (biasanya untuk instansi atau kelompok tertentu) di dalam jaringan internet (publik), dimana jaringan privat ini seolah-olah sedang mengakses jaringan lokalnya tapi menggunakan jaringan public
VPN adalah sebuah koneksi Virtual yang bersifat privat mengapa disebut demikian karena pada dasarnya jaringan ini tidak ada secara fisik hanya berupa jaringan virtual dan mengapa disebut privat karena jaringan ini merupakan jaringan yang sifatnya privat yang tidak semua orang bisa mengaksesnya. VPN Menghubungkan PC dengan jaringan publik atau internet namun sifatnya privat, karena bersifat privat maka tidak semua orang bisa terkoneksi ke jaringan ini dan mengaksesnya. Oleh karena itu diperlukan keamanan data
Konsep kerja VPN pada dasarnya VPN Membutuhkan sebuah server yang berfungsi sebagai penghubung antar PC. Jika digambarkan kira-kira seperti ini
internet <—> VPN Server <—-> VPN Client <—-> Client
bila digunakan untuk menghubungkan 2 komputer secara private dengan jaringan internet maka seperti ini: Komputer A <—> VPN Clinet <—> Internet <—> VPN Server <—> VPN Client <—> Komputer B
Jadi semua koneksi diatur oleh VPN Server sehingga dibutuhkan kemampuan VPN Server yang memadai agar koneksinya bisa lancar.
lalu apa sih yang dilakukan VPN ini?? pertama-tama VPN Server harus dikonfigurasi terlebih dahulu kemudian di client harus diinstall program VPN baru setelah itu bisa dikoneksikan. VPN di sisi client nanti akan membuat semacam koneksi virtual jadi nanti akan muncul VPN adater network semacam network adapter (Lan card) tetapi virtual. Tugas dari VPN Client ini adalah melakukan authentifikasi dan enkripsi/dekripsi.
Nah setelah terhubung maka nanti ketika Client mengakses data katakan client ingin membuka situs www.google.com. Request ini sebelum dikirimkan ke VPN server terlebih dahulu dienkripsi oleh VPN Client misal dienkripsi dengan rumus A sehingga request datanya akan berisi kode-kode. Setelah sampai ke server VPN oleh server data ini di dekrip dengan rumus A, karena sebelumnya sudah dikonfigurasi antara server dengan client maka server akan memiliki algorith yang sama untuk membaca sebuah enkripsi. Begitu juga sebaliknya dari server ke Client.
Keamanan Dengan konsep demikian maka jaringan VPN ini menawarkan keamanan dan untraceable, tidak dapat terdeteksi sehingga IP kita tidak diketahui karena yang digunakan adalah IP Public milik VPN server. Dengan ada enkripsi dan dekripsi maka data yang lewat jaringan internet ini tidak dapat diakses oleh orang lain bahkan oleh client lain yang terhubung ke server VPN yang sama sekalipun. Karena kunci untuk membuka enkripsinya hanya diketahui oleh server VPN dan Client yang terhubung. Enkripsi dan dekripsi menyebabkan data tidak dapat dimodifikasi dan dibaca sehingga keamananya terjamin. Untuk menjebol data si pembajak data harus melalukan proses dekripsi tentunya untuk mencari rumus yang tepat dibutuhkan waktu yang sangat lama sehingga biasa menggunakan super computing untuk menjebol dan tentunya tidak semua orang memiliki PC dengan kemampuan super ini dan prosesnya rumit dan memakan waktu lama, agen-agen FBI atau CIA biasanya punya komputer semacam ini untuk membaca data-data rahasia yang dikirim melaui VPN.
Apakah Koneksi menggunakan VPN itu lebih cepat????? Hal ini tergantung dari koneksi antara client dengan VPN server karena proses data dilakukan dari VPN otomatis semua data yang masuk ke komputer kita dari jaringan internet akan masuk terlebih dahulu ke VPN server sehingga bila koneksi client ke VPN server bagus maka koneksi juga akan jadi lebih cepat. Biasanya yang terjadi adalah penurunan kecepatan menjadi sedikit lebih lambat karena harus melewati 2 jalur terlebih dahulu temasuk proses enkripsi. VPN ini bisa digunakan untuk mempercepat koneksi luar (internasional) bagaimana caranya???
misal kita punya koneksi lokal (IIX) sebesar 1mbps dan koneksi luar 384kbps kita bisa menggunakan VPN agar koneksi internasional menjadi sama dengan koneksi lokal 1mbps. Cara dengan menggunakan VPN Lokal yang diroute ke VPN Luar
internet <—->VPN Luar<—>VPN lokal <—>Client
mengapa model jaringan ini bisa lebih cepat sebab akses ke jaringan luar dilakukan oleh VPN luar lalu kemudian diteruskan oleh VPN lokal nah kita mengakses ke jaringan lokal yang berarti kecepatan aksesnya sebesar 1mbps. Tentunya diperlukan VPN dengan bandwith besar agar koneksinya bisa lancar.

Mengapa Data Harus Aman?
  • Masalah keamanan dan kerahasiaan data merupakan salah satu aspek penting dari suatu sistem informasi
  • Pentingnya informasi dikirim dan diterima oleh orang yang berkepentingan
  • Informasi akan tidak berguna apabila di tengah jalan disadap atau dibajak oleh orang yang tidak berhak
Lingkup keamanan data
  • Keamanan fisik
  • Keamanan akses
  • Keamanan file/data
  • Keamanan Jaringan
Aspek yang berkaitan dengan persyaratan keamanan
  • Secrecy (hanya dapat dibaca oleh orang yg berhak)
  • Integrity (data hanya dapat diubah oleh orang yg berhak)
  • Availability (data dapat dimanfaatkan oleh orang yg berhak)
  • Interruption->data dirusak atau dibuang, ex:harddisk dirusak, line komunikasi diputus
  • Interception->org yg tdk berhak memperoleh akses informasi, ex: menyadap data
  • Modification->perubahan informasi oleh orang yg tdk berhak, ex:merubah program
  • Fabrication->org yg tdk berhak meniru atau memalsukan suatu objek ke dlm sistem, ex:menambahkan suatu record ke dalam file
Ancaman terhadap keamanan non fisik
  • Intrudes -> hackers/crackers -> kelompok2 penggemar komputer yg pada awalnya berusaha menembus keamanan suatu sistem komputer yg dianggap canggih
  • Malicious Program -> program yg dibuat untuk mengganggu dan bahkan merusak suatu sistem komputer
Pengamanan Data
  • Pengamanan fisik
  • Pengamanan terhadap BIOS
  • Pengamanan terhadap sistem operasi
  • Pengamanan terhadap program aplikasi
  • Pengamanan terhadap dokumen