Selasa, 08 Maret 2011

Resensi "Rumah Tanpa Jendela"


Film Rumah tanpa jendela berkisah tentang kehidupan 2 anak kecil yang mempunyai latar belakang yang berbeda. Rara, seorang anak jalanan yang mempunyai ayah dan nenek yang selalu perhatian, tetapi kehidupan mereka sangatlah miskin. Sedangkan Aldo seorang anak orang kaya, tetapi dia mempunyai keistimewaan yang tidak dimiliki oleh orang lain.
            Persahabatan antara Rara dan Aldo berawal ketika Aldo pulang dari sanggar menggambar. Rara yang bermimpi ingin rumahnya mempunyai sebuah jendela terlihat terkesima melihat gambar yang dibuat oleh Aldo. Ketika Aldo keluar dari sanggar, rara segera menawarkan jasa ojek payungnya pada Aldo dan mengatakan bahwa dia menyukai gambar Aldo. Namun, ketika Rara telah menerima bayaran ojek payungnya tiba-tiba temannya yang iri karena Rara mendapatkan uang lebih banyak dari bayaran biasanya mendorong dia sehingga kepalanya terbentur mobil milik Aldo. Rara pun segera dibawa pulang dan mendapatkan pengobatan.
            Mimpi Rara yang menginginkan sebuah jendela membuat teman-temannya selalu mengejeknya. Mereka menganggap mimpi Rara untuk mendapatkan sebuah jendela di rumahnya itu terlalu mustahil karena mereka hidup di daerah kumuh yang tak mungkin memasang jendela. Namun, Rara tak pernah berhenti untuk terus bermimpi sampai harapannya tercapai.
            Suatu hari ketika Rara dan teman-temannya bersenang-senang saat ulang tahun kakaknya Aldo, di tempat lain justru rumah Rara terbakar karena kompor yang dinyalakan nenek Rara. Ayah Rara yang berusaha menolong neneknya justru meninggal, sedangkan neneknya masih hidup tetapi harus menjalani perawatan di rumah sakit karena penyakit TBC yang diderita semakin parah setelah menghirup asap terlalu banyak.
            Selama neneknya menjalani perawatan di rumah sakit, Rara diminta untuk tinggal di rumah Aldo. Tetapi Rara tidak bisa meninggalkan neneknya sendirian sehingga dia  meminta tinggal di rumah sakit untuk menemani neneknya.
            Dilain sisi, Aldo pun mengalami berbagai tekanan dari keluarganya. Kakaknya marah karena dia menganggap Aldo dan teman-temannya sudah merusak pesta ulang tahunnya. Kakaknya malu karena mempunyai adik yang aneh. Ibunya pun menganggap teman-teman Aldo yang mengambil cincin miliknya. Aldo yang merasa selalu disalahkan karena keanehan dan sikapnya akhirnya pun kabur dari rumah.
            Selama Aldo kabur dari rumah dia selalu ditemani Rara. Ketika uang yang dimiliki Aldo habis tanpa sungkan mereka akhirnya menawarkan ojek payung agar bisa membeli makan malam. Setelah mereka makan malam mereka pun bermalam di sebuah gedung, tetapi karena diusir oleh orang gila akhirnya mereka pun pindah ke tempat Aldo biasa belajar menggambar.
            Keesokan paginya Aldo dibangunkan oleh pengajar di sanggar gambar tempat Aldo belajar mengambar. Dia dan Rara masuk ke dalam sanggar dan kemudian menggambar orang-orang yang disayangi oleh Aldo. Ketika Aldo menjelaskan tentang orang-orang di dalam gambar tersebut, keluarganya datang dan meminta maaf kepada Aldo karena sudah menganggapnya aneh dan menyalahkan dia.
            Sebuah film yang bagus untuk ditonton oleh semua kalangan masyarakat. Banyak hikmah yang bisa diambil dari film ini.

Jangan pernah berhenti untuk terus bermimpi.