Judul : Janji Sepasang Merpati
Penulis : Utoyo Dimyati
Penerbit : Pustaka Insan Madani
Tebal : 226 halaman
Persahabatan antara Ghani (Abdul Ghani),Agus (Agus Darmawan), Zia (Atini Fauzia), Banowati dan Murni berawal sejak mereka kelas satu SMA. Mereka selalu belajar bersama walaupun salah satu dari mereka tidak satu kelas, yaitu Murni. Mereka adalah lima sahabat yang saling mengerti satu sama lain. Mereka tidak pernah mempermasalahkan perbedaan diantara mereka termasuk keadaan ekonomi masing-masing.
Ghani merupakan satu-satunya dari mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Namun, karena sikap dari teman-temannya yang tidak pernah mempermasalahkan keadaan Ghani, dia menjadi tidak minder. Mereka selalu melakukan kegiatan bersama-sama termasuk dalam kegiatan karya ilmiah.
Pada Saat liburan kenaikan kelas dua mereka berempat memberikan surprise kepada Ghani dengan mengajaknya pergi ke Pantai. Persahabatan antara laki-laki dan perempuan biasanya tidak lepas dengan kisah percintaan diantara mereka, begitu juga dengan mereka. Ghani dan Zia sam-sama memiliki perasaan itu, namun mereka selalu menjaga perasaan itu agar perasaan itu tidak merusakan persahabatan diantara mereka. Selain itu, saat ini mereka juga belum ingin memikirkan itu karena saat ini yang harus mereka pikirkan adalah bagaimana menuntut ilmu agar mereka dapat berhasil.
Hari pertama setelah libur panjang, Agus, Zia, dan Murni sudah mulai aktif karena mereka menjadi panitia MOS. Sedangkan Banowati dan Ghani tidak tertarik dengan kegiatan itu. Saat Banowati akan melihat denah kelas, Girang,, tetangga Ghani menitipkan surat izin karena ayah Ghani harus masuk rumah sakit sebab mengalami kecelakaan. Sebagai sahabat yang baik, mereka berempat pun menjenguk ayah Ghani. Mereka tidak hanya menjenguk tetapi juga memberikan bantuan kepada Ghani. Ghani dan ayahnya terharu dengan mereka sebab saat dia susah masih ada yang mau membantunya.
Sejak ayahnya sembuh, Ghani berniat untuk keluar sekolah karena ayahnya dilarang oleh dokter untuk bekerja di bengkel lagi. Namun, ibunya melarang karena orangtuanya masih mampu mebiayai sekolahnya dengan berjualan kue.
Ghani dan teman-temannya merupakan murid yang memiliki prestasi yang baik. Mereka selalu mendapatkan peringkat lima besar. Hingga akhirnya Ghani harus mengikuti lomba matapelajaran fisika di UNDIP dan dia mendapatkan juara kedua.
Keberhasilan yang diperoleh Ghani dan teman-temannya tidak lepas dari dukungan orang tua dan kehendak dari Allah. Hingga pada waktu ujian masuk PTN mereka memilih untuk masuk melalui PMDK. Ghani mengusulkan agar mereka memilih fakultas yang berbeda agar mereka dapat di terima melalui PMDK. Mereka akhirnya diterima melalui PMDK kecuali Zia karena dia masih bingung untuk meneruskan kemana.
Saat perpisahan tiba, Zia mengatakan bahwa dia akan melanjutkan ke pesantren dan kuliah sesuai dengan saran Ghani. Saat perpisahan Ghani dan Zia saling bertukar buku pesan dan kesan. Mereka hanya menuliskan kalimat pendek. Tetapi, kalimat itu sarat makna. Seperti ada perjanjian sebelumnya, tulisan-tulisan itu berisi ungkapan hati. Perasaan Ghani dan Zia ternyata sama. Mereka berjanji untuk saling menanti.
Novel ini baik untuk dibaca oleh remaja-remaja masa kini karena didalamnya berisi makna cinta yang sesungguhnya, yaitu hanya cinta kepada yang menciptakan yaitu Allah. Namun, dalam novel ini penerbit tidak menjelaskan tentang biografi penulis.
25-2-2009, 20:40