Teleworking, atau bahasa Indonesianya adalah bekerja dari rumah. Mungkin hal tersebut merupakan keinginan sebagian besar orang saat ini. Teleworking tidak hanya identik oleh pengusaha saja yang katanya bebas menentukan waktu kerja dan tempat kerjanya, tapi ini juga dapat dilakukan untuk para pegawai swasta atau negeri maupun pegawai kantoran.
Beberapa keuntungan jika kita menerapkan Teleworking :
- Penghematan.. itu pasti. Dimana penghematan di sini mencakup dari penghematan BBM. Untuk si pekerja sendiri dia dapat menghemat pengeluaran untuk pembelian BBM maupun untuk perawatan kendaraan. Untuk perusahaan mungkin dapat menghemat uang transportasi untuk jatah karyawan dan jatah ruang kerja. Sedangkan untuk negara, bayangkan berapa banyak penghematan penyediaan BBM yang dapat disimpan.
- Mengurangi Kemacetan. Ini yang banyak diharapkan dari teleworking. Di mana sebagian orang sudah bosan dan lelah dengan kemacetan ibukota. Dengan teleworking diharapkan dapat ditekan penggunaan kendaraan dijalan raya.
- Keuntungan Bagi Service Provider dan Konsumennya. Dengan meningkatnya teleworking maka kebutuhan akan koneksi internet yang cepat dan murah sangat dibutuhkan. Service provider dapat meningkatkan penjualan produk retailnya kepada para teleworker dan service provider juga akan saling berlomba-lomba untuk menyediakan koneksi yang cepat dan murah, dan tentunya hal tersebut akan menguntungkan konsumen juga.
- Keuntungan Bagi Penjual Komputer/Notebook. Semakin banyak para teleworker maka kebutuhan akan handled untuk menunjang hal tersebut tentunya semakin tinggi. Para penjual di Mangga Dua akan semakin makmur dimana setiap pelaku teleworking pastinya membutuhkan komputer atau notebook dirumahnya. Dan akhirnya harga dari komputer maupun Notebook juga akan semakin murah.
- Mengurangi biaya overhead
- Merekrut pekerja berkualitas tinggi yang tidak tersedia di local
- Fleksibilitas, dimana karyawan bisa bekerja dari rumah
Namun Teleworking saat ini masih sulit untuk diimplementasikan karena beberapa hal, yaitu:
- Image dari Dunia Usaha, di mana saat ini orang masih belum percaya terhadap usaha yang dilakukan dari rumah. Istilah kerennya SOHO (Small Office Home Office). Para pelaku dunia usaha masih mementingkan kantor yang besar untuk image bahwa perusahaannya itu adalah yang nomor 1. Memang sih tidak dapat dipungkiri bahwa perusahaan yang besar dengan karyawan yang banyak pastinya membutuhkan tempat yang besar juga.
- Kepercayaan terhadap para teleworker masih rendah. Bagi perusahaan saat ini belum banyak yang mau menerapkan teleworking karena kepercayaannya masih kurang terhadap pekerjanya. Yang ditakutkan kalau karyawannya bekerja dari rumah adalah tidak disiplin dan banyak gangguan dari kehidupan rumah tangganya, selain itu juga sulitnya pengawasan yang dilakukan terhadap pekerja teleworking. Mungkin hal ini bisa saja diatasi dengan adanya ruangan kerja khusus di rumah masing-masing sehingga lebih konsen terhadap pekerjaanya.
- Dari Pekerjanya Sendiri. Dengan teleworking yang ditakutkan para pekerja yang menjalankan hal tersebut adalah dihilangkan tunjangan transportasi.
- Koneksi Internet. Hal ini juga masih disayangkan. Belum tersedianya koneksi internet yang cepat dan murah serta handal dan stabil. Hal itu masih sulit disediakan oleh para service provider yang ada. Walaupun saat ini sudah marak koneksi yang murah seperti mobile dengan 3,5G dan kabel modem tapi koneksinya sendiri masih belum stabil. Di mana para pekerja teleworking pastinya membutuhkan koneksi yang cepat dan stabil untuk mengirim atau menerima tugas-tugas dari kantornya maupun melakukan meeting dengan para pekerja lainnya atau dengan klien dan itu tentunya membutuhkan bandwith yang besar.
- Aktivitas karyawan tidak bisa diawasi dengan baik
- Jarak fisik yang jauh antara rumah dengan kantor, sehingga materi pekerjaan mungkin sulit diakses
- Mengelola komunikasi menjadi lebih sulit
- Karyawan tidak bisa tersedia sewaktu-waktu diperlukan
Dari kendala di atas yang masih dijadikan kendala terbesar adalah aspek kepercayaan dan keamanan terhadap data perusahaan. Karena itulah sebagian besar dunia usaha masih enggan menerapkan teleworking.
Untuk membangun teleworking ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
Infrastruktur layanan dan beberapa opsi yang perlu dipertimbangkan termasuk IPsec VPN untuk membuat koneksi privat dari para pekerja teleworker ke perusahaan tempatnya bekerja.
- Sambungan / koneksi yang aman dan privatisasi ke pusat data di perusahaan dengan menerapkan IPSec dan VPN (Virtual Private Network)
- Firewall yang handal dan kuat untuk mencegah dari dari akses di luar otorisasi yang ada.
- Penetapan aturan dan sanksi yang tegas kepada para teleworker.
- Penerapan QOS (Quality Of Service) dari perangkat jaringan yang ada agar koneksi antara pusat data (perusahaan) dan para teleworker jadi lebih terjamin.
- Penerapan authentifikasi dan otorisasi yang jelas dan tegas pada service dan perangkat dalam jaringan yang ada.
- Dibutuhkannya infrastruktur jaringan perusahaan yang handal. Di mana dari segi performa server dan perangkat jaringan yang ada di kantor atau perusahaan, dari aspek keamanan data perusahaan harus juga diperhatikan lebih jauh.
Untuk saat ini memang sudah ada sebagian dunia usaha yang menerapkan teleworking didalam menjalankan roda usahanya. Walau belum banyak tapi sudah ada kemajuan yang berarti. Saya perkirakan teleworking ini tidak lama lagi akan menjadi trend dan akan banyak diterapkan oleh para pelaku usaha. Sebab saat ini sebetulnya kita juga sudah melakukan teleworking ini walaupun tidak full diterapkan. Misalnya kita melakukan beberapa pekerjaan kantor dari rumah maupun dari perangkat mobile yang ada seperti smartphone seperti PDA dan Blackberry.
Prospek Teleworking di Indonesia:
Prospek Teleworking di Indonesia cukup baik karena kemajuan teknologi di Indonesia sudah cukup mendukung untuk menerapkan teleworking.
Bidang – bidang yang cocok untuk Teleworking:
· Bidang desain
· Bidang Arsitektur
· Bidang Desainer produk
· Komunikasi
· Editor Film
· Programer
0 komentar:
Posting Komentar